HEGEMONI DAN RESISTENSI PASCAPERANG JAWA DI MAGELANG ABADXIX-XX AWAL

Authors

Keywords:

Hegemoni kolonial, Perlawanan islam, Magelang

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji bentuk hegemoni kolonial dan resistensi umat Islam di Magelang pasca Perang Jawa (1825–1830). Magelang, sebagai basis militer Belanda sekaligus pusat misi Kristenisasi di Jawa. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi pustaka (library research), yang menelaah sumber-sumber sekunder berupa buku, jurnal, dan penelitian terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hegemoni kolonial diwujudkan melalui tiga instrumen utama: militerisasi kota, pendirian lembaga pendidikan modern ala Barat, serta pelayanan sosial berupa rumah sakit dan gereja. Strategi ini berfungsi tidak hanya sebagai kontrol politik, tetapi juga penetrasi ideologis dan kultural. Di sisi lain, resistensi umat Islam tampil dalam berbagai bentuk: konfrontatif, kultural-dialogis, serta simbolik. Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama memanfaatkan pendidikan dan jaringan pesantren untuk membendung kristenisasi, sedangkan perlawanan simbolik terwujud dalam penolakan budaya kolonial melalui sarung dan peci sebagai identitas Islam. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman dialektika kolonialisme dan Islam di Jawa, serta memperlihatkan bahwa meskipun kolonialisme menguatkan hegemoni, resistensi masyarakat tetap hidup melalui ruang-ruang religius, sosial, dan kultural.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2025-09-09